Responsive Banner design
Home » » Untukmu

Untukmu

Sekejap memandang senyummu membuat pikiranku kalut, hatiku gusar, degup jantungku berdebar tak tentu. Sekilas melihatmu ingin segera ku raih engkau dalam genggamanku dan takkan kubiarkan kau lari lagi.

Sepintas muncul di dalam otakku untuk mendekati dirimu, berkhalwat denganmu dan ku labeli engkau dengan nama pacar. Pacaran, mereka bilang, dalam era di mana  para kapitalis menancapkan cakar hedonismenya kedalam otak kita, kurang keren kalau kita tak memiliki seorang pacar, ketinggalan zaman katanya kalau kita tak punya pacar. Namun, ketikaku memandang lebih jauh, memikirkan lebih dalam lagi, aku tersadar, kemudian kutarik kesimpulan bahwa hal yang demikian itu hanyalah sia-sia, setiap perbuatannya sia-sia, tidak ada manfaat di dalamnya, tidak menjadikan yang haram menjadi halal. Dan sampailah kata final saatku berfikir bahwa yang bisa mengikatmu hanyalah pernikahan.

Yap.. pernikahan, sebuah tali yang indah yang mengikat dua insan yang ikhlas yang rela menyerahkan harta, raga, dan jiwa mereka untuk saling memenuhi hak dan kewajiban antar mereka untuk meraih ridho Tuhan mereka, keduanya di bungkus dalam bingkai yang indah dan siap dikirimkan ke dalam surga Allah yang maha kuasa.

Sebenarnya ingin sekali aku segera mengikatmu, menyusuri indahnya kehidupan ini bersamamu, nikmati teh bersamamu, menerjang kesintingan hidup ini juga bersamamu.

Namun aku sadar, masih banyak sekali urusan yang belum kuselesaikan. Maka tunggulah, tunggulah aku di depan pintu gerbang itu. Bersiaplah, bersiaplah genggam tanganku dan kita terjang bersama sintingnya dunia ini. Dan kemudian kau dan aku, kita juga mereka bersama-sama menuju kemenagan yang hakiki.

Semoga Allah menjaga dan merahmatimu selalu.

Satrio yuda

0 komentar:

Posting Komentar

About Our Blog

Diberdayakan oleh Blogger.